Minggu, 20 Juni 2010

BTN Dukung Subsidi Baru Perumahan Rakyat


Untuk bantuan likuiditas itu, sekitar 72,2 persen diambil dari dana investasi pemerintah.

perumahan rakyat (kemenpera.go.id)
PT Bank Tabungan Negara (BTN) siap mendukung pemerintah dalam penerapan pola pembiayaan baru subsidi di sektor perumahan dalam bentuk bantuan Fasilitas Likuiditas (FL) bagi masyarakat berpenghasilan rendah, khususnya rumah sederhana sehat (RSH).

"Secara teknologi, BTN telah siap untuk penerapan fasilitas likuiditas perumahan ini," kata Irman A Zahiruddin, mortgage & consumer banking director BTN dalam publikasi perseroan yang diterima VIVAnews, Minggu malam 20 Juni 2010.

Irman menuturkan, untuk bantuan fasilitas likuiditas tersebut, sekitar 72,2 persen diambil dari dana investasi pemerintah yang ditempatkan di perbankan. Sedangkan bank akan menambah dengan dana komersial sekitar 27,8 persen.

Idealnya, dia menambahkan, subsidi fasilitas likuiditas memiliki suku bunga tetap (fix rate) selama 10 tahun. Dengan begitu, akan memudahkan perbankan untuk mencari dana yang akan di-'blended' dengan dana FL. "BTN akan menyiasatinya dengan mengeluarkan obligasi korporasi dengan tenor 10 tahun agar sesuai dengan pola pembiayaan KPR fixed rate," ujar Irman.

Hanya saja, kata Irman, bunga obligasi tahun 2011 tidak bisa diperkirakan. Jika bunga obligasi lebih mahal, perlu kompensasi berupa imbal hasil (yield) penempatan dana yang dibayarkan ke pemerintah lebih rendah atau bank mengurangi marjin keuntungan.

Kendati demikian, dia mengaku BTN juga menginginkan masyarakat memperoleh bantuan fasilitas likuiditas dengan suku bunga murah. Bahkan bila memungkinkan, suku bunganya sekitar 8-9 persen. "Bagi konsumen, ini akan sangat meringankan. Ini juga yang diinginkan bank karena cicilan konsumen bisa stabil," tutur Irman.

Irman menambahkan, sampai Maret 2010, dari total realisasi kredit sebesar Rp92,29 triliun untuk 3.000.601 debitur, sebanyak Rp32,84 triliun berupa Kredit Pemilikan Rumah Sederhana Sehat (KPRSH) untuk 2.208.288 debitur. Sedangkan kredit non subsidi dikucurkan untuk 792.313 debitor.

Menurut Irman, pada 2007 lalu, KPR bersubdidi yang dikucurkan BTN sebesar Rp3,8 triliun untuk 102.722 unit rumah. Sedangkan di 2008, KPR bersubsidi yang digelontorkan BTN sebanyak Rp5,1 triliun untuk 116.885 unit rumah. Sementara itu, di 2009 lalu, kucuran KPR bersubsidi dari BTN mencapai Rp5,5 Triliun untuk 117.739 unit rumah.

"Untuk tahun ini (2010), sampai bulan Maret sudah sekitar Rp1,2 triliun untuk sekitar 25.074 unit rumah," ujar Irman (Vivanews)

Tidak ada komentar: