Sabtu, 27 Juni 2009

Siapa presiden - wakil presiden pilihan Anda?


A.

Megawati - Prabowo
%


B.

SBY - Boediono
%

C.

JK - Wiranto
%

Capres dan Cawapres Pemilu 2009 ( 1 )

Quote:
Diah Permata Megawati Setiawati Soekarnoputri



Quote:
Pendidikan
Quote:
# SDN Kebondalem Kidul I, Prambanan Klaten, 1972
# Pondok Pesantren Walisongo, Ngabar Ponorogo, 1973
# Pondok Modern Darussalam Gontor, Ponorogo, 1978
# IAIN Sunan Kalijogo, Yogyakarta ( Fakultas Syari'ah), 1979
# Fakultas Dakwah & Ushuluddin Universitas Islam Madinah Arab Saudi, 1983
# Judul Skripsi Mauqif Al-Yahud Min Islam Al Anshar
# Program Pasca Sarjana Universitas Islam Madinah Arab Saudi, jurusan Aqidah, 1987
# Judul Skripsi Al Bathiniyyaun Fi Indonesia,Ardh wa Dirosah
# Program Doktor Pasca Sarjana Universitas Islam Medina, Arab Saudi, Fakultas Dakwah & Ushuludiin, Jurusan Aqidah, 1992
# Judul Disertasi Nawayidh lir Rawafidh Lil Barzanji, Tahqiq wa Dirosah
Quote:
Pekerjaan
Quote:
1. Dosen Pasca Sarjana Magister Studi Islam, UMJ
2. Dosen Pasca Sarjana Magister Ilmu Hukum, UMJ
3. Dosen Pasca Sarjana IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta
4. Dosen Fakultas Ushuluddin (Program Khusus) IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta
5. Dosen Pasca Sarjana Universitas Asy-Syafiiyah, Jakarta
6. Ketua LP2SI (Lembaga Pelayanan Pesantren dan Studi Islam) Yayasan Al-Haramain, Jakarta
7. Dewan Redaksi Jurnal Ma'rifah
8. Ketua Forum Dakwah Indonesia

Quote:
Organisasi
Quote:
- Anggota PII (Pelajar Islam Indonesia), 1973
- Andalan Koordinator Pramuka Gontor bidang kesekretariatan, 1977-1978
- Training HMI IAIN Yogyakarta, 1979
- Sekretaris MIP PPI Madinah, Arab Saudi, 1981-1983
- Ketua PPI Arab Saudi, 1983-1985
- Peneliti LKFKH (Lembaga Kajian Fiqh dan Hukum) Al Khairot
- Anggota Pengurus badan Wakaf Pondok Modern Gontor, 1999

Quote:
Seminar dan karya ilmiah
Quote:
1. Menghadiri undangan MASG di IIlinois, AS, 1994 (Menyampaikan prasaran)
2. Menghadiri undangan International Islamic Student Organisation di Istambul, Turki, 1996
3. Seminar Internasional madrasah wak Tanjung Al-Islamiyyah, Singapore, 1998 (Menyampaikan makalah).
4. Menghadiri undangan Seminar International dari Moslem Association of Britain di Manchester dan London.
5. Seminar mahasiswa Indonesia di Malaysia, 1999 (Menyampaikan makalah).
6. Seminar Internasional dari LIPIA dari Universitas Imam Muhammad bin Saud Riyadh, di Jakarta (Menyampaikan makalah), 1999 bersama KH. Irfan Zidny, MA, Prof.Ismail Sunni dan KH. Abdullah Syukri Zarkasi, MA.
7. Menghadiri seminar Internasional di Universitas Ibnu Khaldun, Bogor, bekerjasama dengan Universitas Imam Muhammad Saud, Jakarta 1999.
8. Menghadiri undangan festival nasional dan seminar internasional Janadriyah, Riyad, Arab Saudi (tahun 2000) bersama Prof. Dr. Nurcholis Madjid dan Prof. Dr. Amien Rais.
9. Menghadiri undangan seminar Perkembangan Islam di Eropa dari Islamiska Forbundet I Sverige, Stockholm, Swedia.
10. Menjadi Pembicara pada Seminar Mahasiswa Indonesia se - Timur Tengah dan Sekitarnya di Rabat - Maroko pada tanggal 28 - 29 Juli 2006. 11. Berbagai seminar di dalam negeri
12. Membimbing dan menguji tesis master mahasiswa pasca sarjana Universitas Muhammadiyah dan IAIN Syarif Hidayatullah, Jakarta.
Quote:
Letnan Jenderal (Purn) Prabowo Subianto Djojohadikusumo

Capres dan Cawapres Pemilu 2009 ( 2 )

Quote:
Jend. TNI Purn. Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono




Boediono

Capres dan Cawapres Pemilu 2009 ( 3 )

Drs. H. Muhammad Jusuf Kalla


Quote:
Panglima TNI Jenderal (Purn) Wiranto

Minggu, 14 Juni 2009

Cari-Cari Sekolah

PILIH SEKOLAH YANG TEPAT BUKAN BAGUS

Persaingan antar Sekolah Nasional Plus dan Sekolah Bertaraf Internasional saat ini kian ketat. Umumnya, sekolah-sekolah itu menawarkan kurikulum selain kurikulum nasional, baik itu kurikulum dari Singapura, Australia, Amerika Serikat, bahkan Inggris. Mana yang terbaik buat anak Anda?

Di Indonesia, saat ini tercatat sekitar 300 sekolah hadir dengan label 'Standar Nasional Plus' dan 'Bertaraf Internasional'. Tak kurang, sepertiga dari jumlah tersebut bercokol di Jakarta dan cukup menggiurkan dengan daya pikat baik berupa performa gedung sekolah, kurikulum, serta kualitas fasilitas pendukung belajar mengajarnya.
Tetapi, sebagai orang tua, Anda adalah seorang pengarah dan penentu kebijakan bagi putra - putri Anda. Anda harus bersikap bijak mengambil keputusan dalam pemilihan sekolah yang terbaik bagi masa depan mereka.

Di bawah ini, beberapa hal mungkin bisa dijadikan pegangan dalam mempertimbangkan pilihan-pilihan Anda. Pegangan untuk memilih sekolah yang bagus? Bukan, tetapi sekolah yang tepat.

Kurikulum
Perlu digaris bawahi, bahwa Sekolah Nasional Plus menggunakan Bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar utama pelajaran. Sementara itu, Sekolah Bertaraf Internasional menggunakan dua bahasa, Indonesia dan Inggris.
Selain itu, kurikulum Sekolah Nasional Plus sudah sepenuhnya menggunakan kurikulum internasional. Sekolah ini pun memulai tahun ajaran barunya setiap bulan Januari, bukan Juli seperti di Sekolah Bertaraf Internasional yang masih memilih tahun ajaran yang sama dengan sekolah negeri.

Sesuai Latar Belakang Keluarga
Dengan kurikulum dan metode pembelajaran semacam itu, siapkah Anda menerimanya sebagai sebuah kebiasaan baru? Sebutlah, konsep-konsep sekolah tersebut mungkin belum pernah Anda alami ketika masih bersekolah dulu, sementara kini, hal itu akan dialami oleh anak Anda dan juga Anda secara tak langsung.

Penggunaan Bahasa Inggris, cara pandang, bertutur dan bersikap yang "lain" sebagai kebiasannya di sekolah, siapkah Anda menghadapinya?
"Anak saya kini cenderung tidak pernah puas jika saya berkata tidak tanpa disertai sebuah alasan," ujar Renitasari, ibu dua anak yang akan menyekolahkan anaknya tahun ini. Selain itu, tambah Renita, kini hari-hari sang anak selalu dengan perencanaan.
"Orang tua yang tidak siap dengan perubahan ini pasti bingung, seperti anak saya yang kerap bertanya, hari ini kita mau ngapain? Kita mau kemana hari ini?" tandas Renita.
Untuk itulah, perlu kiranya Anda menyelaraskan antara kurikulum dan konsep sekolah tersebut dengan konsep kehidupan keluarga Anda. Pertimbangkan, sudah sesuaikah dengan latar belakang religi dan budaya di keluarga Anda? "Karena keluarga yang dengan cara pandang konservatif belum tentu sesuai dengan kebiasaan ini," kata Renita.

Minat dan Bakat Anak
Menurut Anda, sudah sesuaikah kurikulum dan konsep sekolah tersebut dengan latar belakang minat dan bakat anak Anda? Ingat, yang sekolah adalah anak, bukan Anda! Karena itulah, Anda tidak diharuskan mencari sekolah yang bagus, keren, atau favorit di mata Anda, tetapi sekolah benar-benar tepat buat anak Anda!

Kualitas Pendidik dan Fasilitas
Ini tentu ada hubungannya dengan biaya sekolah. Rata-rata, biaya Sekolah Nasional Plus dan Bertaraf Internasional jauh lebih mahal ketimbang dengan sekolah lokal/negeri. Untuk uang pangkal saja, sekolah-sekolah tersebut mematok tarif mulai 5 sampai 20 juta. Belum lagi uang bulanannya, yang berkisar antara satu sampai 5 juta.
Tetapi itulah, umumnya Sekolah Nasional Plus dan Sekolah Bertaraf Internasional memang tidak hanya menggunakan buku, pulpen dan papan tulis sebagai media belajar bagi siswanya. Guru pun tak lagi hanya mengajar di dalam kelas, sementara para siswa duduk diam mendengarkan dan menulis.

Di sekolah-sekolah tersebut, studi banding, praktik atau beragam pelatihan di luar kelas, atau juga tingginya kebutuhan teknologi akan menjadi media pembelajaran di sekolah-sekolah tersebut dan membuat tarif sekolah juga tinggi. Apalagi, sekolah pun menyediakan staf pengajar asing untuk beberapa mata pelajaran tertentu.
"Mahal tetapi sepadan dengan kualitas yang didapatkan oleh anak mestinya bukan sebuah masalah," kata Renita. Menurutnya, sejauh ini menyekolahkan anaknya di sebuah Sekolah Nasional Plus membuat perkembangan anaknya benar-benar terpantau.
"Kita tidak akan kaget dengan perubahan sikap anak karena sekolah melaporkan secara rutin, bahwa di luar prestasi akademis kita tahu si anak kini menjadi lebih mandiri, berani bertanggung jawab, serta berani mengambil keputusan sendiri," tambahnya.

Laporkan !!!

Laporkan jika Ada Pelanggaran Penerimaan Siswa Baru!

Beberapa Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) membuka posko pengaduan menjelang Penerimaan Siswa Baru (PSB) tahun ajaran 2009/2010 ini agar masyarakat diminta ikut mengawasi dan berani melaporkan pelanggaran yang terjadi.
Hal tersebut dikemukakan oleh Ade Irawan dari Divisi Monitoring Pelayanan Publik Indonesia Corruption Watch (ICW), Kamis (11/6). Ade mengatakan, persoalan seputar PSB muncul karena lemahnya posisi orangtua. "Hal itu disebabkan permintaan tinggi, terutama bagi sekolah negeri, informasi minim, dan tidak ada mekanisme pengaduan. Apalagi, tidak ada aturan jelas tentang PSB di berbagai daerah dan komite sekolah cenderung lemah,"Sejumlah lembaga swadaya masyarakat membuka posko pengaduan PSB.

Beberapa posko pengaduan di Jakarta tersebut dibuka oleh Aliansi Orang Tua Peduli Pendidikan/(ICW) di nomor (021) 70791221. Posko lainnya ialah Suara Ibu Peduli Pusat (021) 79192358 dan Indonesia Budget Centre (021) 7949637.
Di luar Jakarta, posko pengaduan antara ialah lain E-Care Tangerang (021) 70623749, Garut Governance Watch (0262) 237323, Sahdar (Sentra Advokasi Hak Untuk Pendidikan Rakyat) 061-77444610/081370909898, serta Bako di Sumatera Barat (0751) 7848040
.

sekolah-sekolah supaya tidak mengutip dana dalam PSB.
Tidak ada kutipan sama sekali dalam PSB, untuk itu pihak sekolah diingatkan jangan sekali-kali melakukan pengutipan apa pun alasannya, jika dilakukan akan diambil tindakan tegas.

Mengantisipasi adanya kutipan itu, saat penerimaan akan diturunkan tim pengawas melibatkan berbagai instansi terkait. Kepada orangtua dan wali murid juga diingatkan supaya tidak memberi dan mencoba menyuap pihak sekolah, baik guru maupun kepala sekolah, untuk meloloskan anaknya agar dapat diterima di sekolah tersebut.

Selasa, 09 Juni 2009

Pembentukan Bogor Barat

DPR Galang Hak Inisiatif Pembentukan Bogor Barat

Pemekaran wilayah tampaknya tidak akan pernah surut. Dalam waktu dekat, Komisi II DPR akan menggalang hak inisiatif pembentukan Kabupaten Bogor Barat, Jawa Barat.

Ketua Komisi II DPR Eka Santosa menyatakan, usulan hak inisiatif tersebut terus digodok, sehingga dalam waktu dekat sudah bisa dilakukan. Menurut dia, pembentukan Kabupaten Bogor Barat tersebut harus segera terwujud, karena secara prosedur dan aturan, sudah sah dan mendapat persetujuan.

"Untuk itu, kami dari Komisi II DPR akan mempelopori penggunaan Hak inisiatif," kata Eka seusai menerima delegasi eksekutif, legislatif dan sejumlah perwakilan masyarakat Kabupaten Bogor di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (9/6/2009).

Politisi PDI Perjuangan ini menambahkan, proses pembentukan Kabupaten Bogor Barat sudah sesuai dengan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 78 Tahun 2007 tentang Pemekaran Daerah. Untuk itu, mantan Ketua DPRD Jawa Barat ini berharap kepada semua pihak, terutama kepada Bupati Bogor dan Gubernur Jawa Barat sekarang untuk ikut mengawal proses tersebut.

Di tempat yang sama, Ketua Komisi A DPRD Kabupaten Bogor, Hidayat Royani, mengatakan, secara resmi gubernur sudah menyetujui dan mengeluarkan keputusan tentang pembentukan Kabupaten Bogor Barat.

Bahkan, usulannya sudah disampaikan kepada Menteri Dalam Negeri. "Proses seperti ini merupakan bentuk pengawalan yang dilakukan oleh gubernur," katanya.

Menurut Hidayat, di dalam PP 78 Tahun 2007, tidak disebutkan secara jelas bahwa gubernur harus melakukan pengawalan. Yang jelas, tugas gubernur adalah melakukan pengkajian jika ada usulan pemekaran daerah berdasarkan keputusan bupati/wali kota dan DPRD setempat.

Seusai dikaji, gubernur lantas meminta persetujuan dari DPRD provinsi. Hidayat sendiri menegaskan, sejauh ini pihaknya terus memantau kesiapan pembentukan Kabupaten Bogor Barat ini yang sudah masuk ke Departemen Dalam Negeri.

"Kami selalu memonitor perjalanan berkas pembentukan Kabupaten Bogor Barat ini," tandas politisi Partai Golkar ini.

Minggu, 07 Juni 2009

mengenal Prabowo

PRABOWO SUBIANTO

Nama:Prabowo SubiantoLahir:Jakarta, 17 Oktober 1951Agama:Islam
Pendidikan:SMA: American School In London, U.K. (1969)Akabri Darat Magelang (1970-1974)Sekolah Staf Dan Komando TNI-AD
Kursus/Pelatihan:Kursus Dasar Kecabangan Infanteri (1974)Kursus Para Komando (1975)Jump Master (1977)Kursus Perwira Penyelidik (1977)Free Fall (1981)Counter Terorist Course Gsg-9 Germany (1981)Special Forces Officer Course, Ft. Benning U.S.A. (1981)Jabatan:Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus (1996-1998)Panglima Komando Cadangan Strategi TNI Angkatan Darat (1998)Komandan Sekolah Staf Dan Komando ABRI (1998)Jabatan Sekarang:Ketua Umum HKTI periode 2004-2009Komisaris Perusahaan Migas Karazanbasmunai di KazakhstanPresiden Dan Ceo PT Tidar Kerinci Agung (Perusahaan Produksi Minyak Kelapa Sawit), Jakarta, IndonesiaPresiden Dan Ceo PT Nusantara Energy (Migas, Pertambangan, Pertanian, Kehutanan Dan Pulp) Jakarta, IndonesiaPresiden Dan Ceo PT Jaladri Nusantara (Perusahaan Perikanan) Jakarta, IndonesiaPensiun dari dinas militer, Prabowo beralih menjadi pengusaha. Ia mengabdi pada dua dunia. Nama mantan Pangkostrad dan Danjen Kopassus ini kembali mencuat, menyusul keikutsertaannya dalam konvensi calon presiden Partai Golkar. Kemudian dalam Musyawarah Nasional (Munas) VI Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) dan Kongres V Petani 5 Desember 2004 di Jakarta, dia terpilih menjadi Ketua Umum HKTI periode 2004-2009 menggantikan Siswono Yudo Husodo dengan memperoleh 309 suara, mengalahkan Sekjen HKTI Agusdin Pulungan, yang hanya meraih 15 suara dan satu abstein dari total 325 suara.Putera begawan ekonomi Sumitro Djojohadikusumo ini telah kembali ke ladang pengabdian negerinya. Tak berlebihan untuk mengatakannya demikian. Maklum, kendati sudah hampir tiga tahun pulang ke tanah air – setelah sempat menetap di Amman, Yordania – Prabowo praktis tak pernah muncul di depan publik. Apalagi, ikut nimbrung dalam hiruk-pikuk perpolitikan yang sarat dengan adu-kepentingan segelintir elite.Mantan menantu Soeharto ini lebih memilih diam, sembari menekuni kesibukan baru sebagai pengusaha. ”Kalau bukan karena dorongan teman-teman dan panggilan nurani untuk ikut memulihkan negara dari kondisi keterpurukan, ingin rasanya saya tetap mengabdi di jalur bisnis. Saya ingin jadi petani,” ucap Prabowo.Diakui, keikutsertaannya dalam konvensi Partai Golkar bukan dilatarbelakangi oleh hasrat, apalagi ambisi untuk berkuasa. Seperti sering diucapkan, bahkan sejak masih aktif dalam dinas militer, dirinya telah bersumpah hendak mengisi hidupnya untuk mengabdi kepada bangsa dan rakyat Indonesia.Prabowo sangat mafhum, menjadi capres – apalagi kemudian terpilih sebagai presiden – bukan pilihan enak. Karena, siapa pun nanti yang dipilih rakyat untuk memimpin republik niscaya bakal menghadapi tugas yang maha berat. ”Karenanya, Pemilu 2004 merupakan momentum yang sangat strategis untuk memilih pemimpin bangsa yang tidak saja bertaqwa, tapi juga bermoral, punya leadership kuat dan visi yang jelas untuk memperbaiki bangsa,” tambahnya.Bagi sebagian orang, rasanya aneh menyaksikan sosok Prabowo Subianto tanpa seragam militer. Tampil rapi dengan setelan PDH warna kelabu, lelaki 52 tahun itu memang terlihat lebih rileks jika dibandingkan semasa masih dinas aktif dulu. Senyumnya mengembang dan tak sungkan berbaur dengan masyarakat – utamanya kader-kader Partai Golkar – yang antusias menyambut kedatangannya di beberapa kota.Dalam setiap orasi selama mengikuti tahapan konvensi calon presiden Partai Golkar, Prabowo bahkan amat fasih bertutur tentang kesulitan yang mengimpit para petani dan nelayan, serta beraneka problem riil di masyarakat yang kian mengenaskan. ”Situasi ini harus cepat diakhiri. Kita harus bangkit dari kondisi keterpurukan dan membangun kembali Indonesia yang sejahtera,” ujarnya di atas podium.

Masa Kecil

Prabowo Subianto Djojohadikusumo, anak ketiga dari pasangan Prof. Dr. Sumitro Djojohadikusumo dan Dora Sigar ini lahir di Jakarta pada tanggal 17 Oktober 1951. Ayah Prabowo, Prof. Dr. Sumitro, tidak asing lagi bagi bangsa Indonesia karena kiprah dan sumbangsih Sumitro pada masa pendirian republik ini maupun dalam masa pembangunan. Sumitro lahir di Kebumen, 29 Mei 1917, dan meraih gelar doktor di Nederlandse Economise Hogschool, Rotterdam, Belanda, pada 11 Maret 1943 dengan disertasi berjudul Het Volkscredietwezen in de Depressie (dalam bahasa Indonesia: Kredit Rakyat di Masa Depresi, LP3ES, 1989). Prestasi yang pernah diraih ayah Prabowo ini antara lain pernah menjabat sebagai Menteri di masa Soekarno dan Soeharto. Meskipun beliau pernah menjadi menteri di masa kekuasaan Soekarno, dan dia salah satu pengagum Soekarno, namun pada kesempatan lain yaitu tahun 1957 Sumitro memutuskan untuk bergabung dengan PRRI Permesta. Alasan Sumitro pada saat itu adalah kekecewaan terhadap kebijakan Pusat yang tidak memihak kepada daerah, serta kedekatan Soekarno dengan PKI.
"1. Mudah beradaptasi terhadap situasi & Tanggap terhadap lingkungan sosial
Kemampuan adaptasi terhadap situasi paling menonjol ditunjukan oleh Prabowo adalah ketika mengikuti sang ayah ketika harus hidup dalam pelarian ketika masa Soekarno. Ketika itu Prabowo kecil merasakan tinggal disuatu tempat paling lama selama 2 tahun, bahkan dia tercatat telah tinggal di Singapura, Malaysia , Hongkong, Swiss, dan Inggris dalam rentang waktu 10 tahun.

Ketertarikannya pada masalah sosial telah ada sejak kecil, ketika tinggal di Malaysia bagaimana masalah Konfrontasi Indonesia-Malaysia terjadi, Prabowo kecil merasakan lingkungan sosial yang tidak begitu bersahabat. Salah satu petikan fragmen Prabowo kecil dengan Sumitro yang menggambarkan kemandirian adalah ketika Prabowo sekolah di Kuala Lumpur. Prabowo mendapat olok-olokan dari teman-temannya, yang berisi cemoohan terhadap Presiden RI. Prabowo kemudian menemui ayahnya untuk protes dan mengultimatum seperti tergambar dalam dialog sebagai berikut “Kenapa kita ke negeri ini? Saya tahu Papi berseberangan dengan Soekarno, tapi saya tidak tahan, semua meledek negera kita. Kalau sampai satu tahun lagi saya disini, saya akan menjadi pro Soekarno!”[12]. Cucu dari pendiri BNI 1946, Margono Djojohadikusumo, sedari kecil memang sudah menaruh perhatian terhadap isu-isu sosial-politik. Ini berkat sikap dari Sumitro yang terbuka dan memberi kebebasan terhadap seluruh anak-anaknya, bahkan Sumitro sering mengajak diskusi anak-anaknya mengenai masalah-masalah sosial-politik mutakhir. Dan juga ketika Soemitro ayah Prabowo dipanggil untuk kembali ke tanah air oleh Presiden Soeharto dan diberi jabatan Menteri. Salah satu komentar yang terucap oleh Prabowo ketika awal-awal di Indonesia adalah ”Kemarin menjadi pemberontak, sekarang menjadi menteri”[13] dan Prabowo menolak naik kendaraan dinas Menteri."

Kata Mutiara Bung Karno

“Berikan aku 1000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya, berikan aku 1 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia” . (Bung Karno)

“Tidak seorang pun yang menghitung-hitung: berapa untung yang kudapat nanti dari Republik ini, jikalau aku berjuang dan berkorban untuk mempertahankannya”. (Pidato HUT Proklamasi 1956 Bung Karno)

“Jadikan deritaku ini sebagai kesaksian, bahwa kekuasaan seorang presiden sekalipun ada batasnya. Karena kekuasaan yang langgeng hanyalah kekuasaan rakyat. Dan diatas segalanya adalah kekuasaan Tuhan Yang Maha Esa.” (Soekarno)

“Apabila di dalam diri seseorang masih ada rasa malu dan takut untuk berbuat suatu kebaikan, maka jaminan bagi orang tersebut adalah tidak akan bertemunya ia dengan kemajuan selangkah pun”. (Bung Karno)

“Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa pahlawannya.” (Pidato Hari Pahlawan 10 Nop.1961)

“Perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah, tapi perjuanganmu akan lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri.” - Bung Karno

“Bangsa yang tidak percaya kepada kekuatan dirinya sebagai suatu bangsa, tidak dapat berdiri sebagai suatu bangsa yang merdeka.” (Pidato HUT Proklamasi 1963 Bung Karno)

“……….Bangunlah suatu dunia di mana semua bangsa hidup dalam damai dan persaudaraan……” (Bung Karno)

“Kita belum hidup dalam sinar bulan purnama, kita masih hidup di masa pancaroba, tetaplah bersemangat elang rajawali “. (Pidato HUT Proklamasi, 1949 Soekarno)

“Janganlah mengira kita semua sudah cukup berjasa dengan segi tiga warna. Selama masih ada ratap tangis di gubuk-gubuk pekerjaan kita selesai ! Berjuanglah terus dengan mengucurkan sebanyak-banyak keringat.” (Pidato HUT Proklamasi, 1950 Bung Karno)

“Firman Tuhan inilah gitaku, Firman Tuhan inilah harus menjadi Gitamu :

“Innallahu la yu ghoiyiru ma bikaumin, hatta yu ghoiyiru ma biamfusihim”. ” Tuhan tidak merobah nasibnya sesuatu bangsa sebelum bangsa itu merobah nasibnya” (Pidato HUT Proklamasi, 1964 Bung Karno)

“Janganlah melihat ke masa depan dengan mata buta! Masa yang lampau adalah berguna sekali untuk menjadi kaca bengala dari pada masa yang akan datang.” (Pidato HUT Proklamasi 1966, Soekarno)

“Apakah Kelemahan kita: Kelemahan kita ialah, kita kurang percaya diri kita sebagai bangsa, sehingga kita menjadi bangsa penjiplak luar negeri, kurang mempercayai satu sama lain, padahal kita ini asalnya adalah Rakyat Gotong Royong” (Pidato HUT Proklamasi, 1966 Bung Karno)

“Aku Lebih suka lukisan Samodra yang bergelombangnya memukul, mengebu-gebu, dari pada lukisan sawah yang adem ayem tentrem, “Kadyo siniram wayu sewindu lawase” (Pidato HUT Proklamasi 1964 Bung Karno)

“Laki-laki dan perempuan adalah sebagai dua sayapnya seekor burung. Jika dua sayap sama kuatnya, maka terbanglah burung itu sampai ke puncak yang setinggi-tingginya; jika patah satu dari pada dua sayap itu, maka tak dapatlah terbang burung itu sama sekali.” ( Sarinah, hlm 17/18 Bung Karno)

Sabtu, 06 Juni 2009

Haul Bung Karno

Kondisi Indonesia Kini Diramalkan BK Sejak 1930

Calon Wakil Presiden Prabowo Subianto menegaskan apa yang terjadi pada Indonesia hari ini telah diramalkan oleh Bung Karno sejak tahun 1930.Dalam Hari Ulang Tahun (Haul) Bung Karno di Tugu Kebulatan Tekad di Rengasdengklok, Karawang Barat, Kabupaten Bekasi, Prabowo menceritakan sejarah hidup tokoh proklamator Indonesia secara singkat. "Bung Karno adalah tokoh proklamator dunia yang telah melakukan tiga hal, mempersatukan ratusan suku dan etnis, serta agama yang ada di Indonesia, dan menggali falsafah dasar negara Indonesia, Pancasila," kata Prabowo di hadapan massa pendukungnya, Sabtu (6/6/2009).Bung Karno juga telah meramalkan kondisi negara-negara di dunia saat ini, termasuk Indonesia, sejak 1930. Kondisi yang diramalkan itu adalah rakyat Indonesia sengsara lantaran hasil sumber daya alamnya dilarikan keluar negeri."Saya siap menyejahterakan rakyat bersama ibu Megawati," teriaknya disambut yel yel dari para pendukung pasangan Mega-Prabowo.Acara selesai sekira pukul 15.50 WIB. Usai penutupan acara, Mega-Prabowo masih berada di atas panggung bersama para fungsionaris kedua partai serta keluarga, menikmati hiburan dari para musisi tanah air.