Sabtu, 26 Desember 2009

Kilas Balik Kepengurusan RT.001/013 Ganesha

Pembentukan Kepengurusan Rukun Tetangga 001/013 Ganesha dibentuk pada tahun 2004, yang dihadiri oleh lima warga dari jumlah delapan warga(KK) yang ada pada saat itu. hadir dalam musyawarah dan mufakat warga (Parikesit,Fakhri Anhar,Nahrul Aspi,Senggono Bayu Aji,dan Sukmo Wibowo) dalam hal ini warga yang berhalangan hadir ada tiga warga (Asrul Syah,Imam Shalahudin,dan Heri Gunawan hadiwijaya) diputuskan secara bersama-sama :

Ketua :Sukmo Wibowo
Sekretaris : Senggono Bayu Aji
Bendahara : Fakhri Anhar

Selanjutnya,mendapatkan surat keputusan dari Desa Tegal pada 30 Oktober 2004. untuk periode 2004-2009. pada pengurusannya dari 4 RT yang ada dilingkungan RW.013, baru RT.001 yang telah siap baik dalam ke Administrasian (Stempel,SK Pengangkatan dari Kepala Desa Tegal,dan Surat menyurat) maupun Program Kerja.
Kegiatan yang telah dilakukan pada kepengurusan pertama ini, antara lain :
Kerja Bakti pada bulan Desember 2004 dan awal bulan Maret 2005 dengan mengerjakan beberapa penanaman pohon bunga, dan memebrsihkan sisa-sisa puing bangunan dilingkungan RT.001/013 sekaligus mensukseskan program RW, membentuk Arisan Ibu-Ibu yaitu arisan Seruni yang dimulai januari 2005, membuat Buletin RT.001 dan Cluster G.001 yang terbit tiga bulan sekali, pengusul dibentuknya Siskamling Warga di lingkungan RW.013, mengkoordinir hingga memfinalkan permohonan dan pemasangan telkom jaringan kabel untuk warga Griya Ganesha (100 Line), membuat stiker RT.001 yang bergambar Logo dari Rukun Tetangga 001,memasang enam (6) lampu penerangan jalan, yang terlihat masih gelap, mengadakan Halal Bihalal, berpartisipasi dan sebagai pemrakarsa dalam perayaan 17 Agustus 2004 pertama yang dilaksanakan di lapangan Voley RW.013, mengkoordinir pembayaran kolektif rekening listrik,telepon dan Pam, dan Ketua tim Loby Pencalonan Ketua RW.013 Asep Natawirya.

Seiring perjalanannya, Sukmo Wibowo mengundurkan diri pada awal bulan April 2005, selanjutnya kepemimpinan dilanjutkan kepada Imam Shalahudin sebagai Ketua RT.001 kedua menggantikan Sukmo Wibowo dan dilantik pada 23 Mei 2005 sebagai Ketua RT.001/013 periode 2005-2010.
Sekretaris : Senggono bayu Aji
Bendahara : Fakhri Anhar
kegiatan yang dilakukan perbaikan jalan berlobang, penanaman pohon, perbaikan sarana penerangan jalan dilingkungan RT.001,berpartisipasi dalam pembentukan DKM serta pembangunan Mushollah Ar'rahman. seiring waktu pergantian di jajaran kepengurusan dilakukan guna mengoptimalkan kinerja kepengurusan RT.001, dan pada Awal oktober 2008 Imam Shalahudin mengundurkan diri.

Sabtu, 19 Desember 2009

Sensus Penduduk 2010 Akan Habiskan Rp3,3 Triliun


Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Rusman Heriawan mengatakan pelaksanaan sensus penduduk pada Mei 2010 akan menghabiskan dana sebesar Rp3,3 triliun.

"Pada 2010 nanti merupakan puncak dari pelaksanaan sensus penduduk yang dilakukan setiap 10 tahun sekali dengan anggaran Rp3,3 triliun," ujarnya dalam konferensi pers di Jakarta, Senin.

Ia menambahkan anggaran tersebut kurang Rp1,7 triliun dari yang diajukan dalam RAPBN 2010 sebesar Rp5 triliun, namun anggaran tersebut sudah dicicil pada 2009 seperti pengadaan komputer dan scanner.

"Jumlah Rp3,3 triliun itu sebanyak 70 persennya akan dialokasikan untuk pendataan di lapangan dengan jumlah petugas yang dikerahkan sebanyak 700 ribu dan direkrut dari seluruh lapisan masyarakat," ujarnya.

Menurut Rusman, insentif untuk para petugas yang akan bertugas melakukan sensus adalah sebesar Rp2-3 juta per orang/bulan dan untuk koordinasi tim, dana yang disediakan sebesar Rp2,5 juta.

"Dana tersebut tergantung dari instruktur utama yang akan memecah pengerjaan sensus dalam beberapa gelombang dan insentif akan diterima berbeda untuk instruktur nasional, daerah, pengawas dan petugas yang akan turun ke lapangan melakukan sensus," ujarnya.

Sensus penduduk yang akan dilakukan nanti merupakan sensus yang dilakukan keenam kalinya sejak kemerdekaan Indonesia dan bertujuan untuk menyediakan data dasar kependudukan yang terkini, baik dari segi jumlah maupun parameter-parameter kependudukan.

"Untuk BPS data sensus ini akan menjadi acuan (benchmark) sebelum sensus dilakukan 10 tahun mendatang, jadi apabila kita tidak serius melakukan sensus, data penduduk untuk 10 tahun kemudian akan terganggu akurasinya," ujar Rusman.

Menurut dia, dalam sensus ini tidak akan ada satu pun penduduk yang akan luput dari pendataan sensus karena sifatnya yang "de-facto", jadi walau seseorang tidak ber-KTP DKI namun tinggal di wilayah DKI Jakarta maka akan tetap terdaftar sebagai penduduk Indonesia.

"Nanti kita juga akan mendata kondisi rumah penduduk miskin secara komplit tidak hanya mengidentifikasi rumah dari luar seperti yang kita lakukan dalam pendataan untuk program Bantuan Langsung Tunai (BLT)," ujarnya.

Dalam sensus penduduk 2010 juga juga akan dilakukan survei sebagai bagian dari tingkat populasi dan tingkat kepercayaan.

"Kita akan melihat bagaimana tingkat pendidikan, pekerjaan yang akan lebih kita kembangkan. Survei dan sensus akan kita kaitkan serta harus `zero error` karena dengan adanya pendataan yang lebih lengkap, kita harapkan akurasinya sangat tinggi," ujarnya.

Oleh karena itu, Rusman berharap data sensus penduduk 2010 dapat dilihat sebagai input awal untuk penerapan sistem administrasi yang lebih komprehensif.(ANT)