Senin, 11 Mei 2009

KAWASAN PUNCAK ANDALAN KAB BOGOR

Kendati kawasan Puncak dan sejumlah tempat wisata lain di Kabupaten Bogor, mengalami pencoretan dari daftar tujuan wisata baik untuk nasional maupun internasional, akan tetapi ternyata hal tersebut tidak berpengaruh pada turunnya jumlah wisatawan yang berkunjung ke kawasan berhawa sejuk ini. Padahal sebelumnya, pasca pencoretan itu membuat para pengusaha yang bergerak di bidang jasa penunjang pariwisata dan pemerintah daerah dilanda kepanikan, mereka khawatir pencoretan tersebut akan dapat menghambat laju industri pariwisata di Kabupaten Bogor.Berdasarkan data dari tahun-ketahun, kunjungan wisata ke kawasan Kabupaten Bogor volumenya selalu mengalam peningkatan. Pada tahun 2004 tercatat, jumlah kunjungan wisata baik dari domestik maupun mancanegara terhitung 1.516.349 orang, dan pada tahun 2005 sebesar 1.770.981 pada tahun 2006, 1.810.961 hingga data terakhir pada tahun 2007 lalu jumlah wusata terhitung sebanyak 2,179,961 kunjungan.Menanggapi masih terus meningkatnya minat wisata kebeberapa titik wisata yang ada di Kabupaten Bogor, kepada Pelita M Ridwan selaku Kepala Dinas Kebudayaan dan Parawisata setempat mengatakan terus meningkatnya minat wisata di wilayah Kabupaten Bogor, ini membuktikan jika pencabutan daerah tujuan wisata itu sama sekali tidak berpengaruh banyak terhadap sector pariwisata yang ada, jelasnya.Masih menurutnya, Peningkatan kunjungan wisata ke Kabupaten Bogor, juga ditunjang dengan angka peningkatan pada data kunjungan wisatawan hotel berbintang dan kelas melati pada tahun 2007 lalu yang tercatat sebesar 347.930 orang. Jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, angka tersebut mengalami pening katan sekitar 15 persen, Dan untuk tahun ini diperkirakan persentasenya juga akan bertambah naik, ujarnya menambahkan.Hanya saja diakuinya jika dengan data konkret terus mening katnya jumlah kunjungan wisata dan kunjungan wisatawan hotel, hingga target Pendapatan Asli Daerah (PAD) pada bidang ini yang terus ditingkatkan ini tidak membuat pihaknya ngoyo, karena diakuinya pihaknya terus menerus melakukan berbagai terobosan. Karena itu jika pengaplikasian diimplementasikan secara berkesinambungan, lewat program parsial seperti pembinaan terha dap para pengusaha dan pengelola tempat wisata, peningkatan SDM maupun promosi kepariwisataan, kami juga sedang merancang recoveri image pada beberapa daerah wisata, ujarnya. Ungkapan yang sama juga pernah dilontarkan Wisnu Wardono yang kembali terpilih serbagai ketua Badan Pimpinan cabang (BPC) Perhimpunan Hotel dan restaurant Indonesia (PHRI) Kabupaten Bogor di sela-sela acara pelantikan pengurus BPC PHRI periode 2008-2012 yang berlangsung di Hotel Prioritas -Cisarua 5 Desember lalu. Menurutnya, kemungkinan besar yang bersinggungan dan menyebabkan dicabutnya Kabupaten Bogor dari daerah tujuan wisata ini, karena walaupun tidak mengetahui secara detail, tetapi ada beberapa faktor seperti keberadaan Pedagang Kaki Lima (PKL) yang tidak tertata dengan rapi sehingga menutupi potensi wisatanya sendiri, maupun beberapa faktor yang berdampak pada image negatif pada kawasan wisata tersebut.karenanya ia berharap pemerintah daerah akan memberikan solusi serta kebijakan yang tepat guna kelangsungan serta perkembangan dunia pariwisata di Kabupaten Bogor.

Tidak ada komentar: