Selasa, 13 Maret 2012

Posyandu Akan Terus Digalakkan



Posyandu Akan Terus Digalakkan

Jakarta- Dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan ibu dan anak, menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB), menanggulangi balita dengan gizi buruk, serta mempercepat terwujudnya Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera, maka PKK bersama BKKBN berintegrasi dalam kegiatan Posyandu. Keberadaan Posyandu telah terbukti mendukung upaya pembangunan kesehatan melalui Revitalisasi Posyandu.

Berdasarkan data Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) 2007, Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia mencapai 228 per 100.000 kelahiran hidup yang merupakan tertinggi Se-ASEAN. Padahal target Millennium Development Goal (MDG) 5, AKI harus menjadi 102/100.000 pada tahun 2015.

Sedangkan berdasarkan (Riset Kesehatan Dasar) Riskesdas 2010, masih cukup banyak ibu hamil dengan faktor risikoterlalu, yaitu terlalu tua hamil (hamil di atas usia 35 tahun) sebanyak 27%. Terlalu muda untuk hamil (hamil di bawah usia 20 tahun) sebanyak 2,6% dan terlalu banyak (jumlah anak lebih dari 4) sebanyak 11,8%, dan (4) terlalu dekat (jarak antar kelahiran kurang dari 2 tahun).

PKK sudah 17 tahun berkiprah selama 17 tahun dalam peningkatan cakupan KB melalui kesatuan gerak PKK-KB-Kes. Rata-rata peningkatan cakupan KB antara 25-30% setiap tahunnya, pernyataan Ketua Umum PKK Ny. Hj. Vita Gamawan Fauzi, SH yang disampaikan oleh Susi Subekti, Kutua IV TP PKK.

Kepala BKKBN, Dr. dr. Sugiri Syarief MPA, menegaskan program KB sejak tahun 2009 sampai tahun 2011 telah menunjukan hasil yang cukup baik, dimana pencapaiannya melebihi target yang ditentukan. Melalui peran pos pelayanan terpadu (Posyandu) di seluruh Indonesia, maka kesertaan masyarakat mengikuti keluarga berencana, dan bidang kesehatan lainnya dapat ditingkatkan.

Namun, menurut Sugiri, beberapa tahun terakhir ini gaung Posyandu kurang terdengar, tidak seperti di tahun 1980an.

“Banyak yang tidak aktif, Padahal bisa menjadi tempat penyuluhan KB, masalah kesehatan, dan lainnya," ujar Sugiri

Saat ini Posyandu yang aktif di seluruh Indonesia ada 272.000 unit. Kalau jumlah keseluruhan Posyandu lebih dari 500.000 unit, tapi banyak tidak aktif, sambung Susi Subekti. Kader PKK (pemberdayaan dan kesejahteraan keluarga) yang ada di lingkungan RT dan RW sebagai penggerak Posyandu.

Tahun lalu, BKKBN telah mencoba untuk menggerakan kembali posyandu bersama tim TP PKK ke beberapa daerah. Namun hasilnya belum maksimal dan belum terdengar gaungnya. Tahun ini, BKKBN akan kembali melakukan kegiatan bersama PKK untuk menghidupkan posyandu.

“Tahun ini, BKKBN akan bermitra dengan PKK untuk lebih menghidupkan posyandu di Indonesia, namun saya berharap rekan-rekan media tuk membatu menggemakan gaungnya”, tutup Sugiri dalam sambutannya sebelum secara resmi membuk rakornas Kemitraan Program Kependudukan dan KB dengan Tim Penggerak PKK se-Indonesia.