Selasa, 28 Desember 2010

Peringatan Nuzulul Quran DKM Ar'rahman RW-013



Ketua RW-013 ganesha periode 2008-2013 sedang memasukan surat suara ke dalam kotak suara dalam pemilikada 2008

RW-013 menyelenggarakan donor darah bekerjasama dengan PMI DKI Jakarta (Mei 2008)




pembangunan posyandu dan sektretariat RW-013 dimulai (5 September 2009)



TPA DI MUSHOLLA AR'RAHMAN RW-013 (2009)


pembangunan Posyandu dan sekretariat RW-013 (2008-2009)




pelaksanaan Fogging RW-013

sambung rasa Ketua dan mantan ketua RW-013 Ganesha

Team Volley RW.013 Tengah berlaga, melawan Team Volley RW.011 dalam Turnamen Bola Volley Tegal Cup 2010 (Juni 2010)





Posyandu 013



















Tim Penggerak PKK sekaligus Kader Posyandu Melati RW-013,berpose bersama dalam satu kesempatan
(2010)

Komisi X: Penyaluran Dana BOS Lewat APBD Lebih Berbahaya


"Penyaluran BOS sekarang ini bisa lebih berbahaya kalau tidak diawasi betul-betul karena lewat Pemkab dulu (APBD)," ujar anggota Komisi X Hetifah Sjaifudian kepada detikcom, Selasa (28/12/2010).

Komisi X meminta pemerintah pusat membuat sistem monitoring yang handal dan selalu bisa diakses. Hal ini penting agar pengawasan dana BOS bisa diawasi setiap saat.

"Makanya masyarakat harus dapat informasi yang benar untuk bisa mengawasi dengan baik," terang politisi Golkar ini.

Komisi X pun berjanji untuk terus mengawasi penyaluran dana BOS ini. Secara periodik, DPR akan mengecek proses penyaluran maupun penggunaannya.

"Perlu ada evaluasi periodik juga, sehingga jika ada kebijakan yang salah bisa segera dikoreksi," tambah dia.

Sebelumnya, Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas) bersama Kemenkeu, dan Kemendagri, sepakat mengawasi penyaluran dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) untuk tahun 2011 mendatang. Salah satu bentuk pengawasan yang dilakukan adalah mengubah mekanisme penyalurannya.

"Untuk tahun ini mekanisme penyaluran akan kita ubah. Kalau dulu dari Kemendiknas kemudian ke sekolah-sekolah, sekarang kita hanya mengawasi karena penyaluran langsung dari bendahara negara dikirim ke kabupaten/kota melalui mekanisme APBD lalu disalurkan sekolah-sekolah penerima dana BOS," ujar Mendiknas M Nuh, saat jumpa pers di Gedung Kemendiknas, Jl Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat, Senin (27/12/2010) kemarin.(Detik/rahmadian)

Natal 2010

selamat natal bagi yang merayakan dan tahun tahun baru. smoga kebahagiaan slalu ada dihati kita smua dan keinginan untuk berbagi.

Rabu, 15 Desember 2010

Merokok Bikin Wajah Perempuan Lebih Tua

Bahaya merokok tentu sudah dipahami semua orang, namun sebagian besar dari mereka belum rela berpisah dengan rokoknya. Oleh karena itu para peneliti terus berusaha keras menemukan cara untuk lebih menyadarkan efek merokok bagi pengisapnya. Khususnya untuk perempuan, bagaimana jika rokok itu bisa memengaruhi rona wajahnya?

Kini, peneliti dari University of Staffordshire menggunakan software progresi usia untuk menunjukkan bagaimana raut muka perempuan jika ia berhenti merokok, dan bagaimana jika ia tak mau berhenti merokok. Penelitian yang didanai oleh Stoke-on-Trent Primary Care Trust ini dinilai cukup berhasil, setidaknya melihat dua pertiga dari 47 perempuan partisipan mengatakan akan berhenti merokok sebagai konsekuensi langsungnya.

"Secara umum, perempuan itu sangat peduli dengan pengaruh penuaan pada wajah mereka, dan secara khusus bagaimana pengaruh tambahan dari rokok terhadap kulit mereka," kata pemimpin proyek ini, Profesor Sarah Grogan.

Tentu saja, penelitian tidak berhenti sampai di situ saja. Tim Grogan berencana untuk mengevaluasi kembali para partisipan dalam enam bulan, untuk menentukan kesuksesan teknik ini. Namun, feedback awal membuktikan bahwa teknologi ini perlu digunakan secara lebih luas untuk mencegah bertambahnya jumlah perokok.

"Banyak yang mengalami reaksi kejut secara fisik, salah satunya mual, ketika melihat bagaimana jadinya wajah mereka jika terus merokok," kata Grogan. (kompas)

Monorel Serpong-Bandara Didukung 14 Stasiun

Stasiun akan dibangun mulai dari Rawabuntu Serpong hingga ke Terminal 3 Bandara.

Pemerintah Kota Tangerang Selatan berencana membangun jalur Monorel yang membentang dari Serpong hingga Bandara Soekarno Hatta. Panjangnya 28 kilometer. Sedikitnya akan ada 14 stasiun (titik perhentian) pendukung yang akan dibangun.


"Dalam prarencana pembangunan, monorel akan melintasi 14 stasiun perhentian untuk mengangkut penumpang," ujar Kepala Dinas Perhubungan Tangerang Selatan, Agus Mulyadi, Kamis 16 Desember 2010.

Titik-titik stasiun antara lain, Rawa Buntu-Griya Loka-BSD Junction-WTC Serpong-Serpong Times Square-Kota Modern-Tangerang-Mekar Wangi-Garuda-Terminal 1-Terminal 2, dan Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta. Stasiun ini juga akan terintegrasi dengan moda transportasi lainnya.

Pembangunan jalur Monorel ini merupakan bagian dari rencana pembangunan transportasi makro Tangerang, Depok, dan DKI Jakarta di bawah koordinasi Kementerian Perhubungan.

"Lintas kota - kabupaten dan lintas propinsi, Banten - DKI. Karena itu Kewenangannya ditarik ke tingkat nasional," ujar Pjs Walikota Tangerang Selatan, Eutik Suarta.

Mengenai anggaran dana yang dibutuhkan dalam pembangunan Monorel ini, Eutik mengungkapkan masih menjadi materi pembahasan lembaga pemerintahan terkait.

Diharapkan, peningkatan jalur transportasi ini mampu mengantisipasi permasalahan jalur transportasi masyarakat Tangerang Selatan yang disebabkan melonjaknya pertumbuhan penduduk.

Selain masalah transportasi, pada tahun 2011, Pemerintah Kota Tangerang Selatan juga memprioritaskan pada penuntasan masalah sampah, pendidikan serta pengangguran. (Viva)

Tiga Potensi Masalah Jika Premium Dibatasi

Satu di antaranya potensi kebangkrutan pengusaha SPBU karena kalah bersaing dengan asing.

Rapat pembahasan pengendalian bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi antara pemerintah dan Komisi Energi Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menyepakati penundaan implementasi program itu pada akhir kuartal pertama atau Maret 2011. Keputusan itu mundur dari usulan pemerintah pada 1 Januari 2011.


Namun, menurut Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (F-PPP) dalam keterangan di Jakarta, Rabu malam, 15 Desember 2010, terdapat tiga potensi masalah jika pengaturan BBM bersubsidi dilakukan:

1. Timbulnya pasar gelap BBM bersubsidi. Karena angkutan umum berubah menjadi pengecer BBM, atau ada dugaan 'kongkalikong' di tingkat petugas SPBU dengan konsumen tertentu jika tidak ada pengawas lapangan.

2. Kebangkrutan pengusaha SPBU mitra PT Pertamina, yang diikuti kerugian BUMN minyak itu di sektor hilir, jika kalah bersaing dari sisi harga atau kualitas dengan SPBU asing.

3. Kerugian UKM yang menggunakan kendaraan pelat hitam sebagai modal usahanya.

Untuk mengantisipasi tiga potensi masalah itu, F-PPP mengusulkan hal-hal berikut:

1. Masalah pertama.
- Estimasikan kebutuhan BBM bersubsidi per kabupaten yang di-breakdown kepada setiap SPBU berdasarkan pola penggunaan angkutan umum selama ini.
- Jika terdapat penggunaan yang melampaui estimasi, lakukan penyelidikan kepada SPBU, apakah wajar atau menyimpang. Jika menyimpang, tindak tegas oleh Pertamina dengan mencabut izin SPBU.
- Gunakan kartu kendali, manual atau elektronik. Dengan kartu ini, setiap angkutan umum pengguna BBM bersubsidi dikontrol pembeliannya. Jika melebihi kuota pembelian harian, maka pemilik angkutan umum ditindak tegas.

2. Masalah kedua.
Harus tetap ada proteksi kepada Pertamina sebagai state owned oil company dalam persaingannya dengan SPBU asing, apakah dalam bentuk proteksi perizinan SPBU atau proteksi fiskal.

3. Masalah ketiga.
Dibuat skema pengurangan dampak kerugian kepada usaha kecil dan menengah (UKM) dengan kompensasi fiskal tertentu. (Viva)

600 Ribu Orang Meninggal Karena Rokok

Tahukah Anda bahwa kurang lebih 600 ribu orang meninggal akibat rokok setiap tahunnya? Fakta tersebut didukung oleh penelitian yang dilakukan baru-baru ini yang menyimpulkan bahwa 1 % dari seluruh kematian di dunia adalah kematian para perokok pasif.


Para peneliti memperkirakan kematian para perokok pasif sejumlah 379 ribu kematian akibat serangan jantung, 165 ribu kematian akibat sesak nafas, 36.900 kematian akibat asma dan 21.400 kematian akibat kanker paru-paru.

Para peneliti juga memperkirakan sebanyak 165 ribu anak meninggal karena menghirup asap rokok.

"Fakta perokok pasif ini membantu pemahaman kita terhadap bencana sesungguhnya dari tembakau," ucap Armando Peruga, ketua peneliti dari World Health Organization. Armando menambahkan bahwa perkiraan 605 ribu kematian perokok pasif juga harus ditambahkan dengan 5,1 juta kematian yang disebabkan oleh rokok.

Sebuah penelitian menemukan bahwa 40% anak-anak dan 30% orang dewasa secara teratur adalah perokok pasif. Ditambah lagi,sekitar 46 ribu kematian perokok pasif di dunia diakibatkan oleh serangan jantung.

Health Department Commisioner, Thomas Farley, menyatakan bahwa 7.500 penduduk yang berusia sekitar 35 tahun meninggal karena rokok dalam kurun tahun 2009, angka tersebut adalah 14% dari jumlah kematian di kota.

Sedangkan. Departemen Kesehatan menyatakan ada sekitar 1 juta perokok aktif di kota besar, termasuk 18 ribu siswa sekolah menengah atas. Bisa dibayangkan berapa banyak kepulan asap jika seluruh perokok dikumpulkan jadi satu bukan? Dan terlebih lagi, berapa banyak jumlah angka kematian yang akan terus meningkat.

Jadi, berhentilah merokok untuk membantu mengurangi jumlah kematian setiap tahunnya. Bukan hanya untuk Anda, tetapi untuk orang-orang di sekitar yang Anda cintai. Say goodbye to cigarettes. (metro)

Selasa, 14 Desember 2010

RUU Perumahan dan Kawasan Permukiman Jadi UU

Pemerintah melalui Kementerian Perumahan Rakyat dan Komisi V DPR RI menyepakati Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman untuk menjadi Undang-Undang Perumahan dan Kawasan Permukiman menjadi Undang-undang.
Saya berharap diundang-undangkannya RUU ini dapat memastikan ketersediaan perumahan dan kawasan permukiman serta membantu masyarakat berpenghasilan rendah menghuni rumah layak huni.
-- Suharso Monoarfa

Dengan diundang-undangkannya RUU ini diharapkan dapat memastikan ketersediaan perumahan dan kawasan permukiman serta membantu masyarakat, khususnya masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) untuk menghuni rumah yang layak huni.

Hal itu terungkap dalam Rapat Kerja Komisi V DPR RI dengan Kemenpera dengan agenda pembahasan RUU Perumahan dan Kawasan Permukiman di Ruang Rapat Komisi V DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (14/12) sore.

Sekitar delapan fraksi yang ada dalam Komisi V DPR serta pemerintah berhasil mencapai mufakat untuk menjadikan RUU tersebut menjadi Undang-undang.

Menteri Negara Perumahan Rakyat (Menpera) Suharso Monoarfa mengungkapkan, setelah melalui proses diskusi yang panjang dan demokratis akhirnya RUU tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman ini berhasil merumuskan berbagai pengaturan yang mampu menjawab tantangan dalam hal pemenuhan rumah.

“Saya berharap diundang-undangkannya RUU ini dapat memastikan ketersediaan perumahan dan kawasan permukiman serta membantu masyarakat, khususnya masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) untuk menghuni rumah yang layak huni,” ujar Menpera Suharso Monoarfa saat memberikan sambutan pada Rapat Kerja dengan Komisi V DPR RI terkait penyelesaian pembicaraan tingkat satu terhadap RUU Perumahan dan Kawasan permukiman di Senayan, Jakarta, Selasa (14/12) sore.

Menurut Menpera, kepastian akan ketersediaan perumahan dan kawasan permukiman yang bermutu, ramah lingkungan, terjangkau dan memenuhi ketentuan tata ruang sangatlah diperlukan mengingat lahan yang semakin berkurang. Selain itu, secara keseluruhan substansi pokok yang dinormakan dalam RUU ini menunjukkan adanya keinginan yang kuat untuk memperluas dan memperdalam jangkauan peningkatan kesejahteraan rakyat di bidang perumahan dan permukiman.

RUU ini, imbuh Menpera, juga menegaskan komitmen yang kuat dari DPR untuk bersama-sama pemerintah mengkonsolidasikan penanganan kesejahteraan rakyat di bidang perumahan dan permukiman secara lebih sistemik, komprehensif, terstruktur dan terencana. Melalui RUU ini Menpera juga berharap pemenuhan kebutuhan rumah, perumahan, permukiman, dan lingkungan hunian di kawasan perkotaan dan perdesaan dapat terselenggara dengan sebaik-baiknya.

“Hasil pembahasan RUU tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman ini akan kami sampaikan rincian pendapat akhir Presiden pada Rapat Paripurna DPR RI sesuai jadwal yang ditentukan,” harapnya.

Dalam kesempatan itu Menpera juga menyampaikan terimakasih kepada pimpinan dan para anggota Komisi V DPR RI, panitia Kerja, Tim Perumus, Tim Sinkronisasi serta seluruh pihak terkait yang telah bekerja penuh dedikasi dan dinamis dalam merampungkan RUU ini.

Sebelumnya, Ketua Panitia Kerja RUU tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman yang juga Pimpinan Komisi V DPR, Yoseph Umarhadi mengungkapkan, proses pembahasan RUU Perumahan dan Permukiman telah berlangsung secara mendalam dan argumentatif di dalam Panitia Kerja. Selain itu, Panitia Kerja beranggotakan 31 orang, yang terdiri dari 4 orang pimpinan dan 26 orang anggota komisitelah melaksanakan 11 (sebelas) kali pertemuan sejak September hingga Desember.

Yoseph menjelaskan, beberapa hal krusial yang memerlukan pendalaman materi dalam pembahasan RUU ini antara lain terkait hunian berimbang, penghunian bagi orang asing, pendanaan dan sistim pembiayaan, penyediaan tanah, kelembagaan, peran serta masyarakat, serta ketentuan pidana.

“Hasil dari perbaikan dan penyempurnaan tersebut telah merubah substansi bab dan jumlah pasal dalam RUU Perumahan dan Permukiman dari usul inisiatif DPR-RI sebanyak 18 Bab dan 134 pasal menjadi 18 Bab dan 167 pasal,” tandasnya.(kompas)

Posyandu Tak Hanya Layani Imunisasi

Sebagai ujung tombak layanan kesehatan paling dasar, khususnya untuk anak-anak, Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) sudah diakui manfaatnya oleh masyarakat. Hal itu terbukti dari tingginya kesadaran para ibu untuk membawa anak-anak mereka ke Posyandu. Umumnya anak yang rutin dibawa ke posyandu memiliki status gizi lebih baik.


Dalam sebuah penelitian yang dilakukan Prof.Ali Khomsan, guru besar dari Departemen Gizi Masyarakat Institut Pertanian Bogor, bekerja sama dengan produsen susu untuk anak, ditemukan 97 persen anak biasa dibawa ke posyandu setiap bulan.

Di posyandu, anak-anak bukan hanya akan mendapatkan imunisasi, tapi juga akan dipantau tumbuh kembangnya. "Peran posyandu sangat besar untuk mencegah gizi buruk dan gizi kurang. Kegiatan penimbangan yang dilakukan secara rutin bisa menemukan kasus-kasus gizi buruk itu dengan lebih cepat," kata Prof.Ali dalam acara peluncuran program Ayo ke Posyandu, Tumbuh Aktif Tanggap di Jakarta (13/12).

Sayangnya, angka kunjungan ke posyandu menurun drastis ketika anak berusia 5 tahun. "Para ibu yang disurvei itu kebanyakan masih memiliki anak batita sehingga mereka rajin ke posyandu sepanjang imunisasi masih diperlukan," kata dosen dari Fakultas Ekologi Manusia IPB ini.

Ia mengatakan, monitoring tumbuh kembang anak seharusnya tetap dilakukan meski mereka sudah lengkap program imunisasi. "Makin sering dibawa ke posyandu, monitoring pola makannya makin baik karena umumnya anak-anak balita sering susah makan," paparnya.

Penelitian yang dilakukan Prof. Ali itu dilakukan tahun 2009-2010 di 9 provinsi yang mencakup 22 kota. Metodologi penelitian yang dilakukan adalah pengukuran langsung, dengan melibatkan 2.334 responden.

Secara umum, 78 persen anak berada dalam status gizi normal atau baik. Ini berarti masih ada 22 persen anak yang berstatus gizi buruk, lebih tinggi dari angka nasional atau sekitar 18,4 persen menurut Riset Kesehatan Dasar 2007 yang dilakukan Kementrian Kesehatan RI.(kompas)

Menekan Gizi Buruk Melalui Posyandu

Sejak dirintis tahun 1983, hingga saat ini Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) membawa manfaat penting bagi rakyat. Walau sempat "mati suri" di awal tahun 2000, namun kini pemerintah berusaha mengampanyekan posyandu sebagai ujung tombak deteksi dini kesehatan rakyat, khususnya anak-anak.

Di Ibu Kota, revitalisasi Posyandu dilakukan sejak awal tahun 2006. Sejak itu jumlah posyandu yang aktif terus meningkat. Saat ini terdapat 350.000 posyandu, meski yang berfungsi baru sekitar 40 persennya.

Namun, sejauh ini revitalisasi tampaknya masih menemui kendala menyangkut jumlah tenaga medis yang tersedia, fasilitas dan kualitas kader posyandu. Penelitian yang dilakukan Prof.Ali Khomsan, dari Institut Pertanian Bogor bekerja sama dengan Nestle Dancow Batita menemukan 80 persen ibu-ibu menganggap penyuluhan di posyandu lemah, baik dari sisi materi atau kualitas penyuluh.

Sebagian besar posyandu juga menempati lokasi seadanya. "Ada yang menggunakan tenda-tenda sederhana, menempati rumah pak lurah atau tempat lain dengan fasilitas terbatas," kata Prof.Ali dalam acara peluncuran program Ayo Ke Posyandu, TAT, di Jakarta (13/12).

Tri Komala, anggota kelompok kerja IV Tim Penggerak Pusat PKK mengatakan, para kader posyandu kebanyakan adalah para relawan yang bekerja sukarela tanpa bayaran. "Meski sukarela namun para kader ini harus menjalankan beberapa program, mulai dari imunisasi hingga pendidikan anak usia dini. Beban dan tanggung jawabnya besar," katanya dalam kesempatan yang sama.

Keberadaan posyandu, menurut Ali, merupakan garda terdepan untuk mencegah bayi gizi buruk dan gizi kurang. "Dengan menimbang anak secara teratur, status gizinya akan terpantau. Bila ada yang status gizinya di bawah, gizinya bisa dipulihkan melalui pemberian makan tambahan. Makin sering anak dibawa ke posyandu, makin besar peluangnya untuk berstatus gizi baik," papar dosen di fakultas ekologi manusia, Departemen Gizi Masyarakat IPB ini.

Ia mengatakan, masa tiga tahun pertama kehidupan bayi adalah masa paling penting dalam pertumbuhannya. Sel otak anak sampai usia 3 tahun akan berkembang baik jika mendapat asupan gizi yang baik. Jika anak mengalami gizi buruk di bawah usia 2 tahun, perkembangan kecerdasannya akan terganggu.

Edukasi para kader

Untuk meningkatkan fungsi posyandu, Nestle Dancow Batita melakukan program Ayo Ke Posyandu, Tumbuh, Aktif, Tanggap, (TAT) sejak tahun 2008. Menurut Rully Gumillar, consumer marketing manager Nestle Dancow, sampai saat ini program tersebut telah menjangkau lebih dari 10.000 kader posyandu di lebih dari 2.000 posyandu di 14 provinsi.

"Kami memberikan edukasi dan pelatihan kepada kader posyandu yang kemudian memberikan penyuluhan dan bantuan kepada para ibu untuk menggunakan 3 tanda TAT guna memantau tumbuh kembang bayinya yang berusia 1-3 tahun," kata Rully.

Selain penyuluhan mengenai pengetahuan nutrisi dasar, kader posyandu juga diberikan pengetahuan mengenai pentingnya stimulasi batita melalui permainan. "Hasil penelitian kami menemukan kesadaran para ibu untuk memberikan stimulus berupa alat permainan kepada anaknya masih kurang. Sekitar 90 persen responden mengatakan mereka jarang memberi mainan," katanya.

Mayke S.Tedjasaputra, psikolog anak, mengungkapkan, selain asupan gizi yang seimbang, anak juga membutuhkan stimulasi yang tepat. "Permainan dan alat-alat mainan juga penting untuk membuat anak tumbuh aktif dan tanggap," katanya.

Interaksi orangtua dengan anak melalui kegiatan bermain, papar Mayke, akan merangsang pola pikir anak dan juga melatih kecerdasan emosi mereka. "Bermain itu sama pentingnya dengan pendidikan itu sendiri," katanya.(kompas)

Senin, 13 Desember 2010

Mendagri-PPDI Sepakat Sementara

RUU DESA

TRIBUN NEWS/DANY PERMAna

Setelah tiga jam melakukan dialog, Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI) dan Mendagri Gamawan Fauzi akhirnya mencapai kesepakatan. Yakni, Mendagri akan menghilangkan diskriminasi di antara perangkat desa dengan sekretaris desa. Kemungkinan perangkat desa untuk diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) pun terbuka.

Demikian diungkapkan Ketua Umum PPDI, Ubaidi Rosidi, Senin (13/12/2010), di Kementerian Dalam Negeri, Jakarta. "Ada sutau kesepakatan. Dua bulan lagi kami ke sini dengan lima orang delegasi PPDI pusat. Secara nasional kami sepakat tidak ada unsur diskriminasi lagi," ucap Ubai kepada para wartawan.

Mendagri, lanjutnya, beritikad untuk menghilangkan diskriminasi antara sekretaris desa dan perangkat desa dalam hal pengangkatan PNS. "Kalau memang Sekdes jadi PNS kita juga PNS, kalaupun kita tidak PNS, Sekdes juga tidak jadi PNS. Jadi masih terbuka peluang. Contohnya saja kementerian, mulai dari yang urus infrastruktur sampai provinsi merupakan PNS, tapi kenapa pemerintahan desa tidak begitu," ungkapnya.

Di dalam proses dua bulan ke depan, Ubai menyatakan, pemerintah berjanji akan melibatkan PPDI untuk merampungkan RUU Desa yang merupakan bagian dari revisi Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah.

"Tapi, pemerintah akan terlebih dulu untuk merampungkan peraturan induknya dulu, baru kemudian dikaji apa yang terbaik terkait pengangakatan perangkat desa dalam RUU Desa," ucap Ubai.

Ubai menyadari, permintaan para perangkat desa agar segera diangkat menjadi PNS saat ini belum memungkinkan karena belum ada perangkat yuridis formalnya. "Kalau misalnya tidak tercapai kesepakatan dalam dua bulan ke depan, kami akan kembali mendatangi Kemdagri," tutur Ubai.

Selama ini, perangkat desa yang bekerja satu atap dengan sekretaris desa tidak pernah mendapatkan kejelasan status. Hal itu pun membuat penghasilan para abdi masyarakat desa ini pun tak tentu. Perangkat desa hanya dibayar dengan tanah bengkok yang merupakan adat turun temurun. Namun, tanah bengkok ini pun tidak selalu ada di seluruh daerah.

Selain tanah bengkok, perangkat desa juga mendapat tambahan hasil (tamsil) yang hanya bisa diambil tiap tiga bulan sekali. Dengan dicapainya kesepakatan antara PPDI dan Mendagri ini, massa yang sudah beraksi sejak pukul 09.00 WIB sontak meluapkan kegembiraannya dengan mengarak sang ketua umum dan menyanyikan lagu "Indonesia Raya".

Massa yang sebelumnya sempat ricuh hingga aparat sempat menembakkan menyemprotkan air dari water canon pun berangsur meninggalkan Jalan Medan Merdeka Utara. Saat ini jalan Medan Merdeka Utara sudah terbuka bagi umum.(Kompas)

Untuk Apa Dana Penghematan Subsidi BBM?


Menteri Keuangan Agus DW Martowardojo meminta dukungan komisi VII DPR RI untuk menyetujui rencana pengaturan bahan bakar minyak (BBM) tahun depan. Bila tidak, maka dana tambahan yang dibutuhkan atas pembengkakan yang terjadi adalah sebesar Rp7 triliun.


"Angka ini mungkin terjadi bila konsumsi BBM mencapai 42 juta kiloliter. Ini mungkin kombinasi premium dan solar tambahan sekitar Rp7 triliun," kata Menteri Keuangan, Senin 13 Desember 2010.

Untuk itu, kata dia, butuh dukungan Komisi VII agar pengendalian ini bisa dilaksanakan sebaik-baiknya. Menurutnya, bila kebijakan pengaturan BBM bersubsidi diterapkan pada 2011 diperkirakan penghematan akan mencapai Rp3,8 triliun dari alokasi anggaran BBM, BBN dan LPG sebesar Rp95,9 triliun.

Sementara itu sampai 2013 bila pelaksanaanya bisa secara nasional, maka diperkirakan penghematan itu akan mencapai Rp20,76 triliun, terdiri atas penghematan premium Rp18,66 triliun, dan dari solar Rp2,1 triliun.

Menurut Agus, mengapa pengaturan ini perlu karena saat ini atas penerimaan negara sekitar Rp1000 triliun, besarnya alokasi subsidi mencapai Rp200 triliun (20 persen), sisanya sebesar 34 persen ditransfer ke daerah, 10-15 persen untuk membayar bunga, 20-30 persen untuk belanja pegawai dan sisanya untuk belanja tidak terikat.

"Belanja tidak terikat inilah yang kecil sekali. Ini misal dipakai kalau ada apa-apa gempa, musibah, atau masalah sosial yang perlu kita bangun infrastruktur," kata dia.

Beban yang cukup berat ini disampaikan Agus untuk menyadarkan anggota dewan betapa perlunya alokasi dana subsidi ini dialihkan ke yang lebih berguna.

"Sekarang itu kita siapkan Rp100 miliar untuk bencana Yogyakarta saja itu sulit. Kita harus betul-betul jaga karena keterbatasan dana kita," kata dia.(VIVA)

Minggu, 12 Desember 2010

Ini Lokasi Sensor Pelanggaran Mobil Chip akan rusak dengan sendirinya jika sewaktu-waktu dipindahkan dari tempat sebelumnya.

Kepolisian Daerah Metro Jaya berencana melakukan terobosan teknologi untuk memperketat pengawasan pelanggaran lalu lintas oleh pengendara bermotor, khususnya mobil, yakni pemasangan alat chip "Electronic Law Enforcement".


Rencananya alat chip "Electronic Law Enforcement" akan 'ditanam' di spion atau bagasi mobil. "Namun tidak tertutup kemungkinan dipasang di bagian lain," kata Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Royke Lumowa, Senin 13 Desember 2010.

Menurutnya alat chip tersebut akan lebih aman jika 'ditanam' di bagian spion atau bagasi mobil. "Dua lokasi itu tidak akan mengganggu kinerja sensor, sehingga memudahkan penditeksian," imbuhnya.

Ia menjelaskan alat chip itu nantinya tidak boleh dipasang di bagian mesin mobil. Pasalnya kinerja chip akan terganggu jika posisinya berada dekat dengan mesin. "Alat sensornya akan sulit membaca chip, sehingga chip akan rentan rusak," tegas dia.

Ditambahkannya, alat chip akan rusak dengan sendirinya jika sewaktu-waktu dipindahkan dari tempat sebelumnya. "Jadi kalau dipasang di dalam spion, kemudian spionnya dilepas atau dicuri, alat chip itu akan rusak dan tidak akan bisa digunakan lagi untuk kendaraan lainnya," jelas Royke.

Seperti diketahui, Polda Metro Jaya rencananya akan memberikan 5.000 chip secara gratis kepada pengendara melalui bank. "Kalau tidak gratis, harga pasarannya sekitar Rp300 ribu," kata Royke.

Alat ini, ungkap dia, merupakan hibah dari Norwegia dan sudah diterapkan di negara-negara maju. Uji coba alat elektronik ini akan dilakukan pertengahan 2011. Tahap pertama di beberapa lokasi sekitar Blok M - Kota.

"Electronic Law Enforcement" adalah alat untuk mengidentifikasi data kendaraan saat melintas di jalan raya. Dengan identifikasi itu, sambungnya, kepolisian akan mendeteksi pengendara yang tidak memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM) dan kendaraan yang tidak memperpanjang pajak STNK.

Selain itu, alat elektronik tersebut dapat mengidentifikasi data kendaraan sesuai Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) dan Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB).

Sedangkan cara kerja alat tersebut yakni chip yang telah dipasang di kendaraan akan terdeteksi oleh kamera tersembunyi yang diletakan di beberapa lokasi jalan. Sehingga kamera yang mendeteksi pelanggaran, kemudian mengirim sinyal ke TMC Polda Metro Jaya dan denda pelanggaran akan ditagih kepada pemilik kendaraan.

Dia juga mengingatkan, jika sistem sudah diberlakukan, setiap pemilik kendaraan bermotor yang membeli kendaraan dari orang lain, harus segera melakukan balik nama kepemilikan. "Kalau tidak dilakukan tentunya akan dikenakan denda dan sanksi pindana. Sesuai yang tertuang dengan UU No 22 Tahun 2009 tentang lalu lintas dan angkutan jalan," tegas Royke.

Hal itu untuk mendukung sistem "Electronic Law Enforcement", dimana denda pelanggaran akan ditagih kepada pemilik kendaraan. "Jadi nanti saat perpanjangan pajak, petugas samsat akan mengecek jika belum dibalik nama kepemilikannya, maka akan dikenakan denda dan sanksi pidana," tambah dia.

Direktur Utama PT RIN, Abraham mengatakan, kamera yang terpasang di jalan itu mampu memotret dan merekam dengan sistem sensor yang dipasang pada kendaraan. Kamera ini juga mampu mengambil gambar saat kendaraan melaju dengan kecepatan 300 Km/jam.

Namun, Abraham menambahkan penerapan sistem dan fungsi alat elektronik ini di DKI Jakarta masih dalam pembahasan dengan pihak Polda Metro Jaya. “Enam bulan ini masih dibahas seperti apa sistemnya nanti, setelah itu, enam bulan kedepannya kita akan sosialisasi dan melakukan percobaan,” jelasnya. Abraham memperkirakan pemasangan alat elektronik kendaraan mulai tahun 2012, pasca pembahasan sistem dan sosialisasi.

Ditambahkannya, alat tersebut juga mampu mendeteksi keberadaan setiap kendaraan bermotor. Jadi sewaktu-waktu terjadi pencurian, maka petugas kepolisian dapat melacak kendaraan itu.(VIVA)

TAM Luncurkan BlackBerry Bold 9780


Distributor Smartphone BlackBerry di dalam negeri, PT Teletama Artha Mandiri (TAM) menghadirkan BlackBerry Bold 9780 (Onyx 2). Peluncuran ini dalam upaya memperkuat posisi di pasar domestik sehingga konsumen mempunyai pilihan lain.

Manager produksi PT Teletama Artha Mandiri (TAM) Trisnawan Tjipto dalam keterangan persnya di Jakarta, Senin (13/12) mengatakan, pemakaian Smartphone BlackBerry sudah menjadi gaya hidup dan tren yang terus meningkat di tanah air.

Karena itu, untuk memberikan kepuasan kepada konsumen, BlackBerry Bold 9780 (Onyx 2) hadir dengan fitur-fitur yang lebih menarik dan penambahan spesifikasi memory. Selain itu juga untuk menjawab tuntutan konsumen. "BlackBerry tersebut ditambah kamera 5.0 Mega pixel (MP)," tuturnya.

Menurut Trisnawan Tjipto, TAM meluncurkan produk baru, karena permintaan pasar menjelang akhir tahun biasanya meningkat, konsumen ingin memiliki blackberry tipe baru yang lebih canggih dan elegan.

"Kami optimis peluncuran blackberry tersebut akan diserap masyarakat luas yang memerlukan kelebihan dari produk tersebut," ucapnya.

Karena itu, lanjut dia untuk menarik konsumen lebih besar, maka TAM menghadirkan BlackBerry Bold 9780 (Onyx 2) bekerja sama dengan Telkomsel dan program pembelian dari HSBC dengan cicilan 0%.

Sementara itu VP Channel Management Telkomsel, Gideon Edie Purnomo mengatakan, kenyamanan pelanggan dalam memanfaatkan berbagai fitur dalam BlackBerry Bold 9780 (Onyx 2) lebih maksimal berkat dukungan kapasitas jaringan layanan BlackBerry terbesar yang dimiliki Telkomsel.

Jaringan terluas berkualitas Telkomsel siap memaksimalkan aktivitas mobile lifestyle pelanggan menggunakan BlackBerry, katanya. Melihat kebutuhan konsumen yang semakin tinggi, TAM akan konsisten memberikan perhatian kepada konsumen dengan menghadirkan produk terbaru.(Lip6)

Apa Beda SPBU Pertamina dengan Shell Tiga pekan lagi, jika tidak batal, Pertamina bakal bersaing ketat dengan Shell.

Heri Susanto, Iwan Kurniawan

Rencananya, awal tahun depan pemerintah akan melarang mobil pelat hitam memakai bahan bakar minyak bersubsidi. Dengan begitu, Pertamina bakal bersaing ketat perusahaan asing dalam pemasaran BBM retail nonsubsidi.

Tiga pekan menjelang penerapan kebijakan tersebut - jika tidak batal - VIVA mencoba mengunjung sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Pertamina dan Shell sebagai pembandingnya.

Keduanya, sama-sama mengusung slogan 3S, “Senyum, Sapa dan Salam”. SPBU "Pasti Pas" Pertamina yang dikunjungi berlokasi di SPBU 34-12902 Jalan Gatot Subroto, Jakarta Pusat. Sedangkan, SPBU Shell terletak di Jalan Yos Sudarso Kv.48 Jakarta Utara.

Saat VIVA mengisi bahan bakar motor di SPBU 34-12902 Jalan Gatot Subroto, petugas langsung bertanya “mau isi berapa? Mulai dari nol pak ya," ujar seorang petugas dengan ramah. Petugas pom bensin lantas mengisinya.

Di areal kawasan pom bensin, SPBU Pertamina tampak disediakan tempat mengisi angin ban dan air radiator gratis bagi para konsumen yang membutuhkan.

Dalam kesempatan tersebut, VIVA sempat mewawancarai sejumlah pengendara kendaraan bermotor. Shinta misalnya. Perempuan yang memakai motor Kharisma ini lebih suka memakai Pertamax karena mesin motor menjadi lebih ringan.

Shinta mengaku memilih Pertamina dibandingkan Shell karena mencintai produk dalam negeri. “Daripada keuntungan diambil perusahaan luar negeri,” kata Shinta.

Pendapat senada disampaikan Rangga. Sebagai warga negara yang baik, dia memilih Pertamax dibandingkan Premium karena merasa tidak pantas disubsidi oleh Pemerintah.

Dhani yang dulunya memakai produk BBM asing kini beralih ke Pertamax. Dirinya mengaku pindah ke Pertamina karena jaringannya luas. Apalagi, dia sering ke luar Jakarta sehingga kesulitan menjadi SPBU lain, selain Pertamina. "Jika berganti-ganti bensin, saya takut merusak mesin," kata dia.

Data BPH Migas menyebutkan Pertamina memiliki 768 buah SPBU untuk wilayah Jabodetabek. Ini berbeda dengan Shell misalnya, yang hanya mempunyai 41 SPBU di wilayah Jabodetabek. Apalagi, Petronas yang baru bisa dihitung dengan jari.

Bagaimana dengan pom bensin Shell?
Begitu memasuki SPBU Shell di Jalan Yos Sudarso Kv.48 Jakarta Utara, langsung mendapat sapaan agak berbeda dari petugas pom bensin. “Selamat Pagi”.

Di SPBU Shell ini, tampak dua mobil sedang mengisi bahan bakar. Sembari menunggu pengisian tangki selesai, petugas SPBU Shell sedang membersihkan kaca mobil depan dan belakang mobil. “Mengelap kaca mobil depan dan belakang, serta menawarkan mengisi angin kendaraan wajib dilakukan,” ucap seorang petugas SPBU Shell.

Menurut dia, Shell selalu melakukan inspeksi pelayanan ke setiap SPBU minimal satu kali setiap bulan. Karena itu para petugas SPBU Shell wajib melayani konsumen dengan sungguh-sungguh.

Seorang pelanggan Shell, Ade mengakui memilih memakai Shell karena pelayanannya cukup bagus. “Dengan harga tak jauh berbeda tapi pelayanan lebih di Shell, seperti kaca mobil depan dan belakang dilap,” kata Ade di Jakarta.

Ade yang mengendarai mobil BMW 520 keluaran 1993 ini menjelaskan petugas SPBU Shell akan mengelap jika ada tetesan bahan bakar yang tercecer dan mengenai mobil. Dia selalu menghabiskan uang Rp 40 ribu setiap mengisi bahan bakar di Shell.

Faktor keamanan juga diutamakan oleh Shell, jika dahulu dirinya mengisi bahan bakar dengan keadaan mesin menyala, maka di Shell hal itu dilarang. Konsumen wajib untuk mematikan mesin sebelum mengisi bahan bakar, jika tidak maka petugas Shell tidak akan melayani pengisian bahan bakar.

Konsumen Shell lainnya, Niken mengaku bisa lebih hemat memakai Shell. Jika dahulu dia menghabiskan Rp170 ribu per minggu untuk mengisi BBM lain, setelah memakai Shell Super pengeluarannya jadi Rp150 ribu per minggu. "Mobil Honda Jazz saya juga lebih enak dikendarai," ujar Niken yang terganggu oleh berita kasus rusaknya Fuel Pump mobil beberapa waktu lalu.


Namun Ade mengakui ada kelemahan juga Shell, yaitu pembayaran harus ke kasir yang terletak di tengah-tengah SPBU. Karenanya, kata dia, SPBU Shell tidak cocok untuk orang yang terburu-buru. Petugas Shell yang menuang bahan bakar ke tangki bensin tidak diperbolehkan memegang uang sehingga ada jeda waktu dari petugas SPBU yang menuang ke kasir.(VIVA)

Untung Rugi Larangan Premium Awal Januari Dari 2.800 SPBU di Jawa-Bali, hanya 35% yang siap dengan dispenser BBM nonsubsidi.


Pengamat energi Pri Agung Rakhmanto menilai keputusan pemerintah melarang penggunaan bahan bersubsidi mulai 1 Januari 2011 tampaknya patut ditinjau ulang. Pasalnya potensi penghematan dari larangan Premium dan Solar ini tidak signifikan.


Menurut Pri Agung, yang juga Direktur ReforMiner Institute, infrastruktur dan pendukung pembatasan BBM belum memadai. Dari sekitar 2.800 stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Jawa-Bali, hanya 35 persen saja yang sudah siap dengan tanki dan dispenser BBM nonsubsidi.

"Dari keterangan Pertamina pun diketahui bahwa dari 600 SPBU di Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi), 200 di antaranya belum siap mendistribusikan BBM nonsubsidi," kata Pri Agung, Senin 13 Desember 2010.

Dengan kondisi seperti itu, Pri Agung mengatakan, rencana pembatasan BBM bersubsidi belum dapat diterapkan serempak secara nasional mulai 1 Januari 2011. "Yang paling mungkin hanya di Jabodetabek, itu pun juga harus dibarengi dengan gerak cepat membenahi 200 SPBU." ujarnya.

Sebelumnya pemerintah mengeluarkan dua opsi, pertama melarang semua mobil pelat hitam yang diproduksi 2005 atau lebih baru menggunakan premium dan solar. Kedua melarang semua mobil pelat hitam tanpa ada batasan tahun.

Dari kedua skenario tersebut, sepeda motor dan kendaraan umum akan tetap diperbolehkan mengonsumsi BBM bersubsidi. "Sepertinya pemerintah sudah condong pada opsi kedua," katanya.

Kajian ReforMiner Institute, jika diterapkan serempak secara nasional, opsi pertama berpotensi menekan volume konsumsi BBM bersubsidi, khususnya bensin Premium, hingga 7,08 juta kiloliter per tahun, atau kurang lebih setara dengan penghematan Rp10,6 triliun anggaran subsidi di Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.

Opsi kedua berpotensi mengurangi volume Premium 11,7 juta kiloliter per tahun, atau kurang lebih bisa menghemat Rp17,6 triliun. Tentunya, bila opsi ini diterapkan di seluruh Nusantara.

"Dalam implementasi di lapangan, opsi kedua relatif jauh lebih sederhana dibandingkan opsi pertama," katanya. Sebab pemerintah tidak memerlukan identifikasi atau pembedaan kendaraan berdasarkan tahun.

Masalahnya, menurut Pri Agung, bila pembatasan BBM hanya dilakukan di Jabodetabek, volume konsumsi BBM bersubsidi yang dapat ditekan pada 2011 pun jelas tidak dapat mencapai 7-11 juta kilo liter, melainkan hanya 500 ribu kilo liter saja.

"Angka ini jika dibandingkan dengan potensi dampak sosial ekonominya yang mungkin timbul, seperti inflasi, kelangkaan, ketidakadilan, kiranya sangat tidak signifikan," ujarnya. "Keputusan ini tampaknya patut ditinjau ulang secara lebih saksama."(VIVA)

Ini Dia Harga BBM Per 15 Desember Mendatang!



Ini Dia Harga BBM Per 15 Desember Mendatang!
Tribunnews

Kementerian ESDM hari ini, Senin (13/12/2010) merilis harga jual Bahan Bakar Minyak (BBM) per periode 15 Desember tetap.

Hal ini ditetapkan atas dasar hasil monitoring dan evaluasi perkembangan harga minyak mentah dan harga produk BBM di pasar dunia selama tahun 2010 masih dalam kisaran asumsi makro APBN-P 2010 ($ 80 per barel). Rata-rata harga minyak mentah Indonesia (ICP) Desember 2009 sampai November 2010 sebesar $ 78,07 per barel.

Selain itu, dipertimbangkan juga perkembangan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika, maka pemerintah menetapkan Harga Jual Eceran Bahan Bakar Minyak Jenis Minyak Tanah (Kerosene), Bensin Premium dan Minyak Solar (Gas Oil) untuk Keperluan Rumah Tangga, Usaha Kecil, Usaha Perikanan, Transportasi dan Pelayanan Umum tidak mengalami perubahan.

Kementerian ESDM, hari ini terhitung mulai pukul 00.00 waktu setempat tanggal 15 Desember 2010 ditetapkan bahwa harga jual eceran BBM tertentu, yaitu bensin premium, minyak solar (gas oil) dan minyak tanah (kerosene) dinyatakan tidak berubah.

Berdasarkan Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 1 tahun 2009, tanggal 12 Januari 2009 tentang Harga Jual Eceran Bahan Bakar Minyak Jenis Minyak Tanah (Kerosene), Bensin Premium dan Minyak Solar (Gas Oil) untuk Keperluan Rumah Tangga, Usaha Kecil, Usaha Perikanan, Transportasi dan Pelayanan Umum, adalah sebagai berikut :

1. Bensin Premium sebesar Rp. 4.500,- (empat ribu lima ratus rupiah) per liter,
2. Minyak Solar (Gas Oil) sebesar Rp. 4.500,- (empat ribu lima ratus rupiah) per liter, dan
3. Minyak Tanah (Kerosene) sebesar Rp. 2.500,- (dua ribu lima ratus ribu rupiah) per liter.(Tribun)

Cara Mengemudi Cowok yang Dikagumi Cewek

Banyak cara untuk membuat cewek terkagum-kagum kepada sang pria. Salah satunya adalah dengan mahir memarkir kendaraan. Paling tidak, itu hasil survei yang dilakukan Halfords, perusahaan aksesoris kendaraan di Inggris.

Menurut survei yang dilakukan terhadap 2.000 pengendara itu, hampir setengah responden perempuan mengaku paling suka dengan cowok di belakang kemudi karena tahu cara mengganti ban yang kempes dan tahu cara menangani mobil mogok.

Sebanyak 41 persen cewek kagum dengan cara cowok "memarkirkan kendaraan di lokasi yang sempit", disusul cara melakukan "manuver dan memundurkan kendaraan" (39 persen).

Mengenai hal yang tak disukai cewek dari cowok yang mengemudi adalah jika melakukan tailgating yaitu terlalu dekat dengan mobil di depannya. Cewek juga tak suka cowok yang ngebut, menggunakan HP saat mengemudi, sok kuasa di jalanan, gengsi bertanya saat tersesat dan terus menerus mengganti saluran radio".

Sebaliknya dari sisi cowok, 46 persen mengaku kagum dengan kemampuan perempuan yang mempersiapkan makanan dan minuman untuk bepergian serta merencanakan tempat makan dan ngopi di perjalanan.

Hal kedua yang disukai cowok dari cewek adalah kemauan mereka bertanya jika tak tahu jalan.

Cowok juga kagum dengan cewek karena mau memberi jalan kepada pengendara lain, tak gampang marah di belakang kemudi, dan cewek selalu terus mengajak ngobrol cowok yang mengemudi dengan tujuan mengusir kantuk.

Hal yang tidak disukai cowok dari cewek yang mengemudi adalah terlalu lama dalam manuver dan parkir, "sempat-sempatnya dandan saat lampu merah, lamban menggerakkan mobil setelah lampu merah, konsentrasinya lebih pada ngobrol dan menoleh ke penumpang lain, bukan ke jalan, serta bingung memilih jalur.(Lip6)

Kualitas Otak Anak Tentukan Kemampuan Belajar


Kemampuan belajar anak terhadap lingkungannya sangat dipengaruhi oleh kualitas otak yang dimiliki. Semakin berkualitas otak seorang anak maka akan semakin cepat si anak beradaptasi terhadap lingkungannya.

Faktor genetika tidak bisa dipungkiri sangat berperan dalam kualitas otak anak. Namun, faktor yang memiliki peranan lebih besar adalah nutrisi seperti Air Susu Ibu (ASI) dan stimulasi yang diterima oleh anak selama periode emas perkembangan otak.

ASI merupakan makanan terbaik untuk bayi, termasuk untuk otak bayi. Di dalam ASI terkandung protein, karbohidrat, lemak, asam lemak, vitamin, dan mineral paling lengkap dan seimbang untuk mengoptimalkan perkembangan otak, di samping manfaat asam lemak esensial AA dan DHA yang krusial bagi kecerdasan.

Hal ini disampaikan Brand Manager Anmum System, PT Fonterra Brands Indonesia, dr Muliaman Mansyur, di Medan,Ahad (12/12).

Menurut Muliaman, anak belajar dari lingkungan sekitar dengan melihat, mendengar, membayangkan, dan merasakan yang terjadi di sekelilingnya. Kemudian anak mengingat atau meniru rangsangan yang diterima, sebelum akhirnya mengembangkan bahkan menciptakan sendiri sesuatu yang baru, berdasarkan apa yang pernah dialami oleh panca inderanya yang akhirnya akan memunculkan kreativitas.

Kualitas otak, lanjut Muliaman, juga ditentukan dari jumlah sel otak, jumlah percabangan sel otak, hubungan antarsel otak atau biasa disebut sinaps. "Kualitas otak juga sangat ditentukan oleh keberadaan neurotransmitter atau zat yang mengaktifkan sinaps dan mielinisasi atau kualitas selubung yang berperan pada kecepatan hantaran impuls antarsel syaraf," jelasnya.

Selain itu, terdapat gangliosida yang punya andil besar untuk menentukan kualitas otak. Selain protein, karbohidrat, dan lemak, mikronutrien vitamin dan mineral juga memegang peranan penting dalam perkembangan otak.

Namun, lanjutnya, fungsi mikronutrien dalam pengoptimalan kecerdasan otak kerap dilupakan, padahal tanpa vitamin dan mineral yang sehat dan dalam jumlah tepat, kinerja otak akan sangat terganggu.

Vitamin C, misalnya, yang berfungsi sebagai antioksidan dapat melindungi sel-sel saraf otak yang juga berperan dalam penyerapan zat besi. Sementara vitamin A yang mengoptimalkan penglihatan juga secara tidak langsung membantu anak dalam menerima rangsang dari dunia sekitar, khususnya rangsang dalam bentuk visual.

Mineral seperti zat besi yang bertugas membawa oksigen untuk proses metabolism otak juga memiliki peran yang sama sekali tidak bisa diremehkan, semakin lancar pengangkutan oksigen ke otak maka semakin mudah anak berkonsentrasi.

"Mineral seperti zinc dan selenium yang berperan aktif menangkal radikal bebas tentunya juga diperlukan demi menjaga stamina otak. Agar anak dapat berkonsentrasi dengan baik dan mengasah kecerdasan, perlu didukung dengan tubuh sehat bebas penyakit," katanya.(Lip6)